Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ABOUT SPONSORED POST AND OTHERS

 photo DSCF9070_zpsenbbupjt.jpgSaya merasa perlu angkat suara sejak bermunculan tulisan-tulisan dan opini-opini soal sponsored post belakangan ini.

Saya punya blog sekitar tahun 2008. Boro-boro mikir bakal dapet duit dari blog, dulu mana ada yang kepikiran kayak gitu sih?

Blog saya hanya sebagai visual diary dan isinya foto-foto portfolio yang bisa di lihat di sini. Mulai tahun 2014 saya rajin ngeblog lagi, bukan untuk cari uang atau jadi famous (sebel banget kalau ada yang ngomong gini LOL) tapi saya ingin mengisi waktu luang dengan berbagi dan memberi inspirasi pada pembaca atau teman-teman saya sambil menjalankan program bayi tabung. Saya memilih topik tentang beauty dan lifestyle karena saya memang suka dengan dua topik tersebut. Nulisnya senang dan nyantai, gak ada beban.

Sekarang banyak banget orang-orang di luar sana yang bilang, “Bosen liat isi-isi influencer di Instagram, gayanya, cara fotonya, brandnya, produknya, semuanya sama.” Atau seperti ini, “Ah bahkan Alodita aja udah kebanyakan endorse.”

Pasti ada masa-masanya Instagram atau blog saya isinya sponsored post – atau tulisan yang berbayar. Let me make it clear, jadi misalnya ada perusahaan atau merek tertentu yang mau dan bekerjasama dengan cara membayar blogger/influencer agar mereka bisa menulis tentang produk yang sedang dipromosikan oleh perusahaan tersebut. Lalu blogger/influencer share di blog dan dibaca para pembaca. Tapi karena blogging adalah hal yang personal, jadi isi kontennya bisa disesuaikan dengan gaya bahasa masing-masing.

Tapi gak semua blogger, influencer atau content creator melakukan hal-hal yang sama seperti yang orang katakan seperti di atas. Gak semuanya yang orang-orang cap ‘kebanyakan endorse’ itu berlaku untuk setiap blogger, influencer atau sekali pun yang kalian sebut ‘selebgram’.

Kalau dari pengalaman saya seperti ini. Ada saatnya saya jenuh karena harus menulis dengan brief atau patokan tertentu. Di situ lah saya merenung dan berpikir untuk bilang TIDAK pada hal-hal yang kurang cocok untuk saya, dan memilih untuk beristirahat sejenak. Saat saya off dari sponsored post, saya justru semangat menulis dan sharing lagi.

Saya juga punya peraturan sendiri belum mereview suatu produk, apalagi produk kecantikan. Saya selalu mencoba di berbagai situasi sebelum mereview dan mencobanya sekitar 3-4 minggu sebelum saya mereview.

 photo blog-DSCF4727_zpshsjstuy6.jpg

Jadi berapa sering Andra mengambil sponsored post?
Bisa dibilang agak jarang. Dari tawaran yang saya terima, hanya 20-30% yang saya terima. Bukan sombong, bukan belagu. Bukan sok sibuk, apalagi pamer. Tapi sekarang saya betul-betul ingin menikmati peran saya sebagai seorang ibu, dan tentunya menjaga blog saya tetap personal – seperti niat awal waktu membuat blog ini. Jadi saya nggak takut untuk menolak jika tawaran tersebut tidak sesuai dengan personality saya.

Seberapa sering sih dapat tawaran sponsored post?
Sejujurnya setiap hari pasti ada aja yang nawarin. Mulai dari endorse makanan lidi-lidian pedes, baju menyusui, piyama menyusui, produk apa pun coba deh sebut. Tapi balik lagi, saya cukup selektif untuk hal seperti ini. Semua yang saya review itu berdasarkan opini dan pengalaman pribadi, nggak mentang-mentang saya dibayar terus saya nurut-nurut aja (tapi profesional tuh harus lho ya!).

Kenapa ambil sponsored post?
Setiap orang punya pilihan beda-beda kok. Kalau mau tau jawaban jujur, saya senang jika hal yang saya sukai bisa menghasilkan uang. Plus, bisa bantu-bantu kebutuhan finansial keluarga juga. Boong deng, buat beli lipstik sama skincare biasanya hahaha. Ya pada intinya, jika kalian passionate terhadap sesuatu, senang ngejalaninnya plus bisa dapat uang ekstra ya kenapa engga? :)

Jadi, ada tips nggak untuk memulai blog?
Saya justru sering sekali menyarankan teman-teman saya, khususnya yang stay-at-home mom, untuk memulai blog – siapa tau bisa membantu mereka untuk mengeluarkan uneg-uneg dan menulis atau bikin sesuatu yang kreatif tanpa harus keluar rumah. Apalagi kehidupan sebagai ibu banyak banget yang menarik dan tentunya bisa berguna untuk ibu-ibu lainnya di luar sana. Anyway, tips memulai blog itu yang penting suka dengan yang kalian kerjakan, konsisten dan jangan dijadikan beban. Sharing is caring, seperti yang pernah saya utarakan di sini.
 photo do what you love_zpsfxeals51.jpg
Dari produk-produk kecantikan yang saya review, ada beberapa yang saya beli dengan uang sendiri. Ada juga beberapa yang saya dapat dari goodie bag saat datang ke suatu event, atau memang dikasih aja sama suatu brand untuk dicoba. Kalau saya suka, ya saya review untuk di blog. Saya review sukarela aja, yang jelas karena saya suka produknya. Selain itu, siapa tau bisa berguna untuk orang lain yang membutuhkan review tersebut. Dari ‘review sukarela’, tentunya saya gak dapat persenan apa pun jika saya mention ‘produk ini bisa dibeli di toko A atau toko B’ – sistem royalti di Indonesia belum secanggih itu buat blogger/influencer :)

Untuk lebih fair lagi, sejak tahun 2015 di setiap sponsored post saya akan tulis *THIS IS A SPONSORED POST* pada awal atau akhir artikel agar pembaca tau bahwa artikel tersebut merupakan kolaborasi atau kerjasama dengan suatu brand. Bisa saja sistemnya hanya barter, saya dapat produk dengan nominal tertentu atau bisa juga dapat bayaran berupa cash.

*

To be honest, nggak segampang itu dapat dipercaya oleh brand-brand besar untuk menjalankan proyek yang juga besar. Para blogger/influencer juga harus punya record atau bahkan portfolio yang bagus, menarik atau bahkan berprestasi. Gaya penulisan, attitude dan etos kerja yang profesional juga di nilai. Makanya kalau ada yang bilang, ah bosen bloggernya itu lagi, itu lagi. Ya artinya yang bisa kerja secara profesional memang itu-itu lagi :)

Ada juga beberapa teman yang punya blog sebagai hobi nulis atau mereview produk, kalau curhat-curhat sama saya justru mereka pengen banget dapet klien dan brand besar. Ya siapa tau bisa nambah uang jajan. Nah, lagi-lagi balik lagi ke kebutuhan masing-masing. Gak ada yang salah kok menurut saya.

*

Friendly reminder to all of us, penting sekali tetap menulis dengan hati dan melakukan hal yang kita sukai. Ambil sponsored post sah-sah aja kok, tapi harus fair dengan pembaca dan disesuaikan dengan keseharian dan personality kamu. Just do what you love, love what you do. Saya menulis tentang sponsored post ini bukan karena terancam, risih atau merasa terganggu dengan omongan orang, tapi saya merasa PERLU untuk menyuarakan dari sisi blogger/influencer. There's always two sides of stories, right? ;)

Terakhir, you can't please everybody jadi kalau ada yang nyinyar-nyinyir anggap aja seperti angin berlalu. Hihihi. Have a great day!

Photos by Sabila Anjani
 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Posting Komentar untuk "ABOUT SPONSORED POST AND OTHERS"