Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LIVE IN THE MOMENT: MY CAREER VS BABY

 photo blog-DSCF0211_zps0x7b34kc.jpgOk, begitu banyak pernyataan dan pertanyaan seputar karier saya versus pilihan saya untuk memiliki anak. Saya ingat betul orang-orang yang bilang kalau karier saya sebagai wedding photographer terlalu sayang untuk dilepaskan saat saya memilih untuk menjalankan IVF treatment. Sekarang saya sering sekali ditanya, “Balik motret lagi nggak? Mau sampai kapan nggak kerja dulu?”

Lalu untuk teman-teman yang mengikuti perkembangan anak saya, Aura Suri, pasti juga ikut nanya, “Aura udah bisa minum dari botol belum? Oh, nggak dipakein cup feeder atau disendokin aja? Terus kalau kamu kerja gimana?

Sejujur-jujurnya, saya akhirnya (sementara ini) menyerah memaksakan kehendak saya agar Aura menyusu dari botol. Kalau mau kerja gimana? Ya saya yang mengalah, saya yang harus beradaptasi dengan kehadiran Aura. Walaupun banyak yang bilang, pasti bisa kok anak bayi minum dari botol – asal kita telaten ngajarinnya.

Tapi bukan soal itu..

*

Saya memang punya mimpi besar dan karier yang didambakan, tapi untuk saat ini, saya sangaaaat sangaaaaat menikmati momen-momen bersama Aura Suri.

Buat yang belum tau soal jam kerja saya saat jadi wedding photographer, kira-kira seperti ini.. Hampir setiap weekend saya bangun jam 3 pagi, karena jam 4.30 pagi saya sudah harus standby untuk pergi bekerja. Biasanya acara pesta pernikahan selesai sekitar jam 10 malam, saya harus beres-beres, ngedrop alat-alat di kantor dan kira-kira sampai rumah jam 11-12 malam. Ada saatnya saya harus terbang ke luar kota atau overseas, sendirian. Bawa koper yang isinya dua kamera, tiga lensa dan satu laptop, totalnya 20 kilogram dan saya selalu menaik-turunkan sendiri ke kabin pesawat.

Senin-Jum’at saya masih ada kerjaan lagi, mulai dari motret katalog, pre-wedding dan menghabiskan waktu untuk meeting atau editing. Luar biasa deh, makanya badan saya sering ‘rontok’. Yang pernah kerja jadi event organizer atau wedding organizer pasti tau kira-kira capeknya seperti apa deh hehe.

Sewaktu Aura mogok minum dari botol dot dan selalu menolak diminumkan ASI Perah (ASIP), saya langsung merasa ditegur oleh Tuhan. Udah susah-susah ngedapetin Aura, terus masa ditinggal-tinggal kerja sih.. Jadi saya merasa bahwa saat ini saya harus benar-benar mengurus Aura, nggak boleh egois. Saya ingat betul satu tahun yang lalu, saya menangis-nangis karena ingin sekali hamil dan punya anak. Saya merelakan apa pun yang saya miliki saat itu. Semuanya saya lakukan demi program bayi tabung yang saya dan suami jalani bisa berhasil..

Sekarang Aura Suri sudah disini, saya merasa harus bertanggung jawab penuh dengan apa yang saya minta.

Saya memang masih kerja walaupun sangat selektif karena saya harus membagi waktu mengurus Aura dengan suami saya yang nggak kalah sibuknya. Saya SANGAT beruntung karena banyak sekali pihak-pihak yang betul-betul mengerti kondisi saya sekarang. Tapi kali ini, saya betul-betul ingin sekali melihat dan menyaksikan sendiri perkembangan Aura Suri dari waktu ke waktu. Seakan-akan nggak mau kelewatan satu episode pun!

 photo DSCF1103_zpsib5tpzey.jpg

Walaupun setiap hari waktu beraktifitas saya jadi kebalik banget, dari jam 9 pagi hingga 9 malam saya benar-benar full mengurus Aura bergantian dengan suami.. Lalu saya baru bisa menulis saat pagi-pagi sekali atau malam sekali, tapi saya betul-betul menikmatinya.

Jika ada yang perlu dikerjakan seperti mereview lipstik, saya betul-betul juggling antara memulas lipstick – foto – gendong Aura sebentar – taruh Aura di playmat – foto lagi – gendong lagi – hapus warna lipstick – pulas lipstick lagi – nyusuin Aura – udah ngantuk tapi nanggung harus selesaiin review – dan masih banyak lagi rintangan-rintangan yang saya hadapi hahaha.

Kalau harus pergi-pergi, saya jauh-jauh hari harus booking suami agar bisa gantian menjaga dan menemani Aura main. Karena Aura nggak bisa minum dari botol dot, saya setiap pergi juga harus buru-buru karena dikejar waktu menyusui.

Seru banget dan sangat menantang! Setiap hari jadi punya cerita-cerita unik dan lucu yang bisa dibagikan ke orang lain. Walaupun kadang saya juga suka moody karena terlalu capek, saya selalu ingat bahwa momen ini nggak akan terulang lagi. Jadi, harus benar-benar dinikmati deh walaupun lagi senang atau sedih.

Living in the moment takes practice, but it's worth it!

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

Posting Komentar untuk "LIVE IN THE MOMENT: MY CAREER VS BABY"