PREGNANCY POST: 21 WEEKS
Terakhir update soal kehamilan, usia kandunganku masih 14 minggu (baca disini). Gak kerasa, usia kandungan aku sudah masuk ke 21 minggu atau 5 bulan! Baby bump pun baru muncul dua minggu yang lalu di usia kandungan 19 minggu, sebelumnya semua orang yang aku temui gak akan ‘ngeh’ kalau aku lagi hamil. Beberapa cerita menarik juga menghiasi masa-masa kehamilanku sampai hari ini. Seperti biasa, terlalu sayang kalau cerita-cerita tsb hanya disimpan sendiri.. Happy reading!
Baby Boy or Baby Girl?
Berbeda dengan obgyn-obgyn lainnya, Dr. Handi Suryana sudah menebak jenis kelamin sejak usia kehamilan 14 minggu! Beda sama teman-temanku yang baru tau jenis kelamin bayinya saat usia kandungan memasuki bulan kelima. Awalnya aku dan suami masih percaya-gak-percaya, sampai akhirnya kami cek lagi di usia kehamilan 21 minggu dan ‘tebakan’ Dr. Handi selama 3 bulan berturut-turut masih sama. Kami belum mau kasih bocoran soal gender bayi kami kepada orang-orang, kecuali keluarga dan sahabat-sahabat dekat.
Baby Names
Dari sebelum menikah dulu, suami sudah menyimpan beberapa nama calon anak baik untuk perempuan dan laki-laki. Aku lumayan maksa agar nama anak kami depannya huruf ‘A’ – karena aku dan suami nama panggilannya juga huruf ‘A’ (walaupun suami nama aslinya jauh dari huruf ‘A’). Lucunya, nama bayi kami akhirnya kami dapatkan berkat suami mengigau saat tidur – for your information, suamiku memang sering mengigau ‘kreatif’ saat tidur dan biasanya aku catat semua hasil mengigaunya untuk inspirasi kami berkarya. Pagi itu aku terbangun seperti biasa untuk buang air kecil, tiba-tiba suami mengigau, “Sayang, gimana kalau nama anak kita ‘ini’?” Aku langsung cepat-cepat mengambil smartphone untuk mencatat nama tersebut. Namanya pas banget karena kami sedang mencari first name dan juga nama panggilan. Jadi dapat sepaket deh! Paginya aku bilang sama suami soal kejadian subuh-subuh itu, tapi suami gak inget sama sekali. Akhirnya kami mencari nama tengah, dan jadilah nama baby kami di hari yang sama! Aku juga cerita hal ini ke beberapa teman, katanya sih, anak itu memang bisa memilih namanya sendiri – dan kami dapat nama anak kami lewat suamiku yang mengigau saat tidur. Lucu sih kalau dipikir-pikir :D
Food Love
Setiap ditanya ngidam apa, jawabannya cuma satu: INDOMIE!!! Aku pencinta Indomie sejati, walaupun sebelum hamil itu makan Indomie atau mie instan lainnya cuma 2-3 bulan sekali. Sekarang pas hamil, bawaannya setiap weekend mau makan Indomie – yang akhirnya aku jatahin cuma boleh 1 bulan sekali aja. Setiap jatah makan Indomie datang, aku gak tanggung-tanggung langsung minta diantar ke warung Indomie dekat rumah mertua yaitu Wiwied Fatmawati. Selain itu aku juga ngidam sop kaki kambing, akhirnya suami berbaik hati nganterin makan sop kambing di Bang Anen, Jl. Raya Fatmawati. Habis makan, rasanya puas banget! Selain dua makanan tersebut, aku juga jadi ‘rajin’ makan ice cream padahal sebelum hamil udah jarang banget makan ice cream.
Body & Skin Changes
Di awal kehamilan aku sudah belanja beberapa bra baru karena payudara yang membesar, sekarang payudara malah tambah membesar dan bra-bra dengan ukuran baru pun rasanya sesak. Akhirnya aku memutuskan untuk beli bra extenders di Wacoal dan H&M. Kulitku udah ngga sekering dan segatal waktu awal hamil karena aku jaga terus pakai natural body oil. Selain itu, aku juga mulai ngerasa pegal-pegal dan backpain kalau jalan, duduk atau tidur terlalu lama.
Leg Cramps
Beberapa kali aku terbangun pas tengah malam dan merintih kesakitan karena betisku kram. Akhirnya bangunin suami di tengah malam karena aku gak bisa ngelurusin kaki sendiri, setelah dibantu suami langsung kramnya hilang. Kram sendiri disebabkan oleh kontraksi otot. Hal ini sering terjadi saat hamil, karena kaki kita menopang berat ekstra saat mengandung dan sirkulasi darah yang kurang lancar. Oleh karena itu, aku mulai rajin stretching setiap pagi dan duduk sambil mengangkat kaki untuk mengurangi serangan kram kaki saat tidur.
Vitamins
Dr. Handi Suryana membekali aku Folamil Genio dan Ossoral 800mg untuk kebutuhan kalsium. Selain itu aku mengkonsumsi satu buah jeruk setiap hari untuk menambah vitamin C atas saran seorang teman untuk mencegah flu.
Baby's Movement
Berbeda dengan teman-teman yang lain, aku sudah bisa merasakan gerakan bayiku saat usia kehamilan 14-16 minggu – walaupun gerakan kecil sekali dan hanya terasa saat posisi telentang. Dua minggu terakhir, gerakan si kecil mulai sering dan ‘pamer’. Saat USG terakhir, babynya langsung nyundul-nyudul keras seakan-akan pamer ke dokter dan ayahnya kalau dia sedang aktif. Gemes!
Normal or C-Section?
Pengalaman operasi sebanyak tiga kali dan perjuangan recovery dari operasi laparotomy bikin aku takut operasi lagi. Operasi terakhirku meninggalkan bekas yang cukup besar dan panjang, yaitu jahitan sepanjang 12 sentimeter dan vertikal. Aku sudah berdiskusi dengan obgynku perihal keinginanku yang sangat kuat untuk melahirkan secara normal. Kalaupun terpaksa harus C-Section, obgynku juga akan membuka perutku secara vertikal seperti bekas jahitan yang dulu. Dr. Handi sendiri bilang luka operasi secara vertikal sangat sakit dan lebih lama untuk sembuh.
Selain itu, Dr. Handi juga cukup surprise dengan keinginanku untuk melahirkan normal, karena biasanya kehamilan lewat bayi tabung itu rata-rata sih C-Section karena bayinya sangat berharga dan resiko kenapa-kenapanya lebih rendah dibanding lahiran normal. Sejauh ini aku sudah menyiapkan diri untuk lahiran normal dengan menguatkan fisik, olahraga dan rencananya akan ikut kelas hypnobirthing.
Prenatal Yoga at Home
Karena sudah terbiasa olahraga high-impact sebelum hamil, badanku agak kaget saat absen cukup lama dari olahraga. Dua bulan terakhir aku mulai prenatal yoga di rumah minimal 20 menit per hari, untuk latihan pernafasan, relaksasi dan mengurangi pegal-pegal. Prenatal yoga juga bermanfaat untuk melatih komunikasi dengan bayi di dalam perut, dan kalau dilakukan rutin juga bisa membantu tidur lebih nyenyak.
Bonding With Our Unborn Child
Setelah proses bayi tabung selesai dan aku tau kalau aku hamil, aku mulai sering berkomunikasi dengan bayi dengan cara mulai dari bercerita, bernyanyi, menari kecil dan kadang-kadang juga aku minta suami untuk ajak ngobrol. Komunikasinya pun bermacam-macam, aku suka bilang sekarang aku lagi nonton video USGnya atau sedang browsing untuk mencari referensi nursery room. Hal yang paling sering dilakukan adalah berterimakasih dan bersyukur kepada bayi yang aku kandung karena selama ini kehamilanku sangat smooth, karena selama proses menjalankan bayi tabung aku ada aja masalah-masalah yang dapat menghambat proses treatment. Aku juga berkomunikasi lewat berenang dan prenatal yoga. Saat aku prenatal yoga, ada juga gerakan-gerakan untuk bonding dengan bayi yang sedang dikandung. Aku sangat bahagia dan bersyukur, karena sejak janinnya tumbuh di dalam rahim aku mulai ajak ngobrol dan cerita soal perjuanganku untuk mendapatkan malaikat kecil. Aku juga suka merespon gerakan-gerakan kecil dengan mengelus perut dan mengajak bicara. Hal ini bukan hanya saja menenangkan sang bayi, tapi juga menenangkan diri sendiri.
Read more: Prenatal Yoga at Home
Untuk para calon ibu di luar sana, please enjoy your pregnancy.. Sehat-sehat juga ya dan semoga lancar semuanya, I hope I can inspire you all! Good luck!
Dress by Michael Kors, cardigan by Uniqlo. Photos by Abenk Alter.
Posting Komentar untuk "PREGNANCY POST: 21 WEEKS"